F I R D A U S

Kata ”Firdaus” berasal dari kata Persia ”pardes” yang berarti taman yang ditumbuhi pepohonan, di mana semuanya damai dan indah. Bangsa

Israel mulai menggunakan kata pinjaman ini setelah mereka kembali dari pembuangan di Babel (lihat artikel singkat berjudul ”Pembuangan” pada hlm. 1292). Dalam Neh 2:8, kata ini menunjuk pada hutan milik raja, dan dalam Kid 4:13 dan Pkh 2:5 kata ini berarti kebun buah-buahan yang subur. Beberapa nabi Israel juga mulai memberitakan bahwa orang beriman yang meninggal akan hidup kembali (Dan 12:2-3). Kata ”Firdaus” kemudian dipakai untuk menyebut tempat bagi mereka yang hidup setelah mati. Beberapa orang beranggapan bahwa ”Firdaus” berada di bumi atau di surga. Yang lain yakin bahwa Firdaus adalah Taman Eden yang baru, tempat pohon kehidupan (Kej 2:9) akan tumbuh selamanya. Ada juga yang berpandangan bahwa Firdaus adalah tempat bagi orang-orang beriman yang telah mati untuk menunggu hari penghakiman.

Pengertian serupa mengenai Firdaus dapat ditemukan juga dalam Perjanjian Baru. Yesus berjanji kepada orang yang disalibkan di sebelah-Nya bahwa ia akan bersama-Nya pada hari itu juga di firdaus (Luk 23:39-43). Yesus juga berbicara tentang Firdaus dalam perumpamaan tentang Lazarus dan seorang kaya. Ketika Lazarus mati, ia dibawa ke tempat terhormat di pangkuan Abraham (Luk 16:19-22).

Dalam 2 Kor 12:1-4, Paulus mengajarkan bah¬wa ketika Allah memberinya penglihatan, ia terangkat ke Surga. Paulus tidak sedih menghadapi kematiannya, karena ia akan kembali untuk bersatu dengan Kristus (Flp 1:23). Dalam kitab WAHYU, firdaus adalah tempat pohon kehidupan (Flp 2:7;[Flp 22:1-5]), dan tempat umat Allah dikumpulkan kelak ketika kuasa-kuasa jahat dikalahkan dan Allah memerintah atas seluruh ciptaan. Dalam firdaus yang baru ini, umat Allah akan menikmati buah pohon kehi¬dupan (Why 22:14). Lihat juga artikel singkat berjudul ”Langit/Surga” pada hlm. 1188.


Sumber: Alkitab Edisi Studi