Langit / Surga

Masyarakat Israel kuno membayangkan langit sebagai samudra raya di langit. Ada kubah yang melingkupi bumi dan menahan samudra di langit (Kej 1:6-7). Hujan jatuh di bumi ketika Allah membuka jendela-jendela di langit (Kej 7:11-12; Yes 24:18; Mal 3:10). Karena kubah langit itu begitu berat, kubah itu harus disanggah pilar-pilar (Ayb 26:11).

Kata Ibrani untuk langit juga menunjuk kepada surga Allah tinggal dan memerintah di surga (1 Raj 8:30; Yes 66:1; Mat 5:34). Surga juga merupakan tempat sidang ilahi berlangsung (Kej 1:26;3:22; Ayb 1:6;2:1;15:7-8). Beberapa nabi Israel menerima penglihatan tentang Allah di surga (1 Raj 22:19). Nabi Elia diangkat ke surga dalam angin badai (2 Raj 2:1-12). Rasul Paulus juga berbicara tentang pengalamannya diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga, dan di tempat itu ia mendengar hal-hal ajaib (2 Kor 12:1-4). Rasul Yohanes menerima penglihatan tentang surga, yang menyatakan rahasia tentang hal-hal yang akan datang (Why 4:1-22:17).

PL tidak menggambarkan surga sebagai tempat umat Allah yang setia akan hidup bersama Allah sesudah mati. Sebenarnya, baru pada abad ke-5 atau ke-6 SM sebagian orang Israel mulai percaya akan hidup kekal sesudah mati. Nabi Daniel menerima penglihatan tentang orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab itu. Mereka akan bangkit dari kematian dan hidup kekal (Dan 12:1-3). Kendati demikian, penglihatan itu tidak mengatakan bahwa mereka yang bangkit dari kematian akan hidup di surga.

PB juga menggambarkan surga sebagai tempat Allah berdiam dan memerintah. Para malaikat yang mengumumkan kelahiran Yesus memuji Allah di surga (Luk 2:14). Ketika Yesus dibaptis, suara Allah datang dari langit menyapa Yesus sebagai “Anak yang Kukasihi” (Luk 3:22). Yesus menggambarkan Allah sebagai Bapa di surga (Mat 6:1;9;18:4; Yoh 6:32). Yesus sendiri datang dari surga (Yoh 6:38-42) dan kembali ke sana sesudah bangkit dari kematian ([Luk 25:50-51]). Kelak Ia akan datang kembali dari surga (Mat 24:30-31; 1 Tes 4:16).

Ketika Yesus berbicara tentang Kerajaan Surga (Mat 4:17;5:3;13:44-47), Biasanya yang dimaksud bukanlah tempat kediaman Allah, tetapi tempat dilaksanakannya kehendak dan maksud-maksud Allah. Janji tentang hidup sesudah mati biasa ditemukan dalam PB (lihat artikel singkat berjudul “Hidup Kekal” pada hlm. 1751). Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia akan pergi ke rumah Bapa-Nya untuk menyediakan tempat bagi mereka (Yoh 14:1-3). Rasul Paulus berkata, mereka yang dibangkitkan dari kematian akan memiliki tubuh yang baru seperti mereka yang ada di surga (1 Kor 15:45-54). Paulus juga berkata bahwa orang-orang yang beriman kepada Kristus adalah warga surga. Kristus akan membuat tubuh duniawi mereka yang hina menjadi seperti tubuh-Nya yang mulia (Flp 3:20-21). Kitab-kitab PB lainya mengatakan bahwa langit dan bumi akan hancur atau diperbarui (2 Ptr 3:10-13; Why 21:1-22:5). Lihat juga artikel singkat berjudul “Firdaus” pada hlm. 1902.


Sumber: Alkitab Edisi Studi, Hlm.1188