N E R A K A

Kata ”neraka” adalah terjemahan dari bahasa Ibrani, gehinnom dan syeol, serta dari bahasa Yunani gehenna dan hades. Gehinnom berarti Lembah Hinom. Lembah yang sempit ini terletak di sebelah selatan dan barat Yerusalem, bersambung dengan Lembah Kidron. Pada zaman kerajaan, Lembah Hinom menjadi tempat penyembahan berhala yang dalam bahasa Aram disebut tofet, artinya ”tempat berapi”. Di sinilah orang Israel dan raja-raja mereka menyembah dewa Molokh. Dalam penyembah¬an terhadap Molokh, ada upacara pe¬ngurbanan anak-anak, yaitu dengan melemparkan mereka ke dalam api yang akan membakar mereka sampai mati (Im 18:21;20:2-5; Yer 32:35). Karena dosa dan perbuatan yang mengerikan itu, Nabi Yeremia menyatakan dengan keras bahwa tempat itu nantinya akan dikenal sebagai Lembah Pembunuhan (Yer 7:31-32;19:6).

Sejak dua ratus tahun sebelum kelahiran Yesus, para rabi Yahudi sudah mengajarkan bahwa tempat bagi orang-orang jahat setelah kematian akan serupa dengan Lembah Hinom yang menyala-nyala itu. Dalam bahasa Yunani, tempat ini disebut gehenna. Oleh karena Perjanjian Baru memakai kata ini untuk menyebut tempat penghukuman yang mengerikan setelah kematian, kata ini memiliki makna yang berbeda dengan syeol (Yunani: hades). Syeol adalah tempat gelap gulita yang dihuni oleh semua orang yang sudah mati (Ayb 30:23; Yeh 31:16-18; Kis 2:27) atau tempat orang-orang mati menantikan penghakiman terakhir dari Allah (Why 20:13). Syeol terletak di bagian bawah bumi dan di situ hanya ada kesunyian. Orang-orang yang ada di situ tidak menyadari dan tidak dapat merasakan apa pun (Ayb 10:21-22; Mzm 88:12;94:17). Jadi, gagasan tentang penghukuman dan penyiksaan setelah kematian tidak ada hubungannya dengan syeol.

Menurut Perjanjian Baru, neraka (gehenna) adalah tempat penghakiman. Sesuai dengan kehendak Allah, di situlah orang-orang berdosa dan para pelaku kejahatan nantinya menerima siksaan berat dan hukuman kekal (Mat 5:22; Luk 16:23-24; Why 20:14-15). Tempat itu dibayangkan sebagai tungku berapi (Mat 13:42;50), api yang tak terpadamkan (Mrk 9:43-44), lautan api (Why 20:14-15), dan api kekal yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya (Mat 25:41). Yesus menyatakan bahwa dosa-dosa dapat mengakibatkan hidup manusia berakhir di neraka (Mat 23:13-15;29-33; Mrk 9:45-48; Luk 12:5). Penulis surat YAKOBUS menyatakan bahwa lidah manusia dapat dipakai untuk mengatakan sesuatu yang jahat, yang dapat membuat seluruh hidup orang itu menyala karena api yang datang dari neraka (Yak 3:6).


Sumber: Alkitab Edisi Studi, Hlm.1641