Delaya

Ibrani: hy"l'D> (Delayah); Inggris: Dalaiah (KJV), Delaiah

Arti: TUHAN telah bangkit, TUHAN telah membebaskan, Yang dibebaskan TUHAN. Yang terakhir ini, nama dengan arti yang serupa dalam bahasa lain adalah Godfrey (Jerman Kuno) atau Gottfried (Jerman).

Lelaki – Dalam Alkitab terdapat 5 orang bernama “Delaya”, yaitu:

  1. Delaya salah seorang imam dan pemimpin puak semasa Daud menjadi raja (1 Taw 24:18) . Delaya adalah pemimpin kelompok ke-23 yang bertugas di Rumah Tuhan. Daud mengatur pembagian tugas tersebut karena keturunan Harun dari Eleazar dan Itamar cukup banyak, yaitu 24 puak banyaknya. Nama pemimpin ke-24 puak itu dicatat menurut giliran masing-masing untuk memasuki Rumah TUHAN dalam rangka melaksanakan tugas ibadat yang sudah ditetapkan oleh Harun, leluhur mereka, sesuai dengan perintah TUHAN (1 Taw 24:1-19).
  2. Delaya salah seorang dari tujuh anak Elyo”enai. Mereka termasuk dalam silisilah Daud dan tampaknya merupakan generasi termuda dari garis keturunan Salomo yang hidup pada masa penulisan kitab Tawarikh (1 Taw 3:24).
  3. Delaya salah satu nama kaum keluarga yang kembali ke Yerusalem dari Babel dalam rombongan yang dipimpin oleh Zerubabel. Kaum keluarga Delaya adalah bagian dari 652 orang yang berangkat dari kota-kota: Tel-Melah, Tel-Harsa, Kerub, Adan, dan Imer. Hanya, silsilah keluarga mereka tidak tersedia sehingga mereka tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah keturunan bangsa Israel (Ezr 2:60; Neh 7:62;64).
  4. Delaya ayah dari Semaya yang ditemui oleh Nehemia ketika mereka sedang membangun tembok Yerusalem dan menghadapi tantangan dari Sanbalat dan Tobia (Neh 6:10). Semaya berusaha menakut-nakuti Nehemia bahkan menjebak dirinya agar berbuat salah.
  5. Delaya anak Semaya, seorang pejabat pemerintah pada masa Yoyakim menjadi raja Yehuda (Yer 36:12;25). Pada tahun kelima Yoyakim memerintah sebagai raja di Yehuda, nubuat Nabi Yeremia dibacakan oleh Barukh di dalam ruangan Gemarya seorang Lewi di Bait Suci (Yer 36:1-). Yeremia tidak dapat memasuki Rumah Tuhan maka yang membacakannya adalah Barukh, sekretarisnya. Adapun Mikhaya anak Gemarya ikut mendengar pembacaan itu. Ia lalu menyampaikannya lagi kepada sejumlah pejabat, a.l. Delaya, Elnatan, Gemarya, Zedekia, dan Elisama. Para pejabat itu ingin mendengar langsung nubuat Yeremia yang ditulis dalam gulungan. Setelah mendengar sendiri, mereka menjadi takut dan merasa harus melaporkannya kepada raja agar ada tindakan yang diambil. Tetapi, ketika raja mendengarnya, ternyata ia sama sekali tidak takut malah ingin membakarnya. Bersama Elnatan dan Gemarya, Delaya memohon dengan sangat supaya raja jangan membakar gulungan tersebut, namun ia tidak mendengarkan mereka.

Sumber: Dok. Dep. Penerjemahan LAI